Minggu, Maret 28, 2010

Humor Pendeta: Parkir Khusus Pendeta

Cerita dibawah ini didapat dari message inbox facebook yang dikirim Stenly Peleh.

Seorang pendeta mendapat kesukaran sehubungan dengan tempat parkir yang telah disediakan untuk dirinya di halaman gereja. Agaknya, para pengunjung gereja memarkir mobil mereka semaunya, walaupun jelas-jelas sudah ada tanda bahwa tempat itu diperuntukkan bagi orang tertentu.

Pendeta itu mengira bahwa tandanya kurang jelas sehingga ia minta ditambahkan, "Disediakan untuk pendeta". Namun kenyataannya, pengunjung gereja masih memarkir kendaraan mereka di tempat itu juga. Mungkin diperlukan tanda yang lebih tegas lagi, pikir sang pendeta. Kemudian ia mengubahnya menjadi: "Tuhan menyediakan tempat ini untuk hamba-Nya". Namun, hal ini pun tidak membuahkan sesuatu yang diharapkan.

Akhirnya setelah merasa kesal, ia memunyai suatu ide yang bagus. Hasilnya adalah bahwa sejak dipasang tanda yang terakhir itu, tidak ada seorang pun yang memarkir mobilnya di tempat pendeta itu. Tandanya berbunyi: "Siapa yang memarkir mobilnya di tempat ini diharuskan berkhotbah pada hari Minggu berikutnya".

Kamis, Maret 25, 2010

Humor Manado: Nimau maso surga

Suatu hari minggu yang cerah, Enci Ita ada mangajar di sekolah minggu di Gereja. Jadi sementara orang tua iko kebaktian di gereja, dorang pe anak-anak maso sekolah minggu.

Enci Ita batanya pa anak-anak.

Enci Ita: Anak-anak, coba angka tangan siapa dari ngoni yang mo maso surga?

Anak-anak bakurebe ba angka tangan sambil bataria 'Saya, saya saya'. Cumang ada satu tu babadiam nda angka tangan.

Enci Ita: Utu, kiapa ngana nda angka tangan? Ngana nimau maso surga?

Utu: Iyo Enci, kita nda usa jo...

Enci Ita: Kiapa ngana nimau maso surga?

Utu: Papa kwa bilang kita mo maso tentara jo...